Tipsku - Menulis Yuuukk!!



Bagaimana sih cara menemukan ide untuk menulis itu?
Memang bagi pemula seperti kita, megeluarkan ‘tulisan’ dalam memori otak kita masih kepayahan. Bukan hal baru memang jika kita mau menelusuri jejak awal kita memulai menarik pena kita dalam sebuah kertas. Mulai dari fase pembentukan sebuah huruf hingga fase penjelmaan sebuah kalimat adalah perkara yang
memang menarik bagi kita untuk sinambungkan hingga akhirnya ‘tulisan’ dalam otak kita bisa terbaca dengan jelas melalui bentuk visual yang begitu nyata buah pikiran kita. Ohya, lalu apa sih yang namanya ide itu?
Dalam kamus bahasa Indonesia ide adalah suatu gagasan yang tersusun dalam pikiran. Jadi selama itu belum kita visualkan ke dalam suatu media, maka apalah gunanya ide itu? Betul bukan?
Lalu bagaimanakah cara mengeluarkan ‘isi otak’ kita dengan mudah tanpa kendala yang berarti?? Oke, dengan menghela nafas yang panjang dan isi hati yang tenang tanpa intervensi dari apapun dan sedikit peluang untuk mengalihkan dunia penatku yang serba kacau, aku akan mencoba mengeja satu demi satu trik bagaimana ide itu bisa kita visualkan dalam sebuah media (baca: kertas/computer/laptop/etc)
Pertama:
Jika engkau bingung mau menulis apa, dan dimulai dari mana atau diksi  apa yang tepat untuk melaunching idemu agar segera mengalir dengan deras. Maka aku bisa menyarankan, mulailah dari kata yang mudah engkau pahami artinya. Mudah pelafalannya, dan mudah untuk engkau tulis. Semisal seperti, pada hari ini… bla bla bla… begitu seterusnya hingga interaksi antar otak dan tangan penggerak penamu menemukan ketertarikan atau mood yang tepat.
Kedua
Yang kedua tulislah apa yang ingin engkau tulis, jika engkau tak ingin menulis tentang apa yang bukan menjadi semangatmu, maka paksakanlah menulis meskipun itu bukan bukan menjadi semangatnmu. Karena sesuatu kebaikan yang dipaksa akan menjadikan kelebihan kita, tentu jika hal seperti itu menjadi kebiasaan kita menulis dengan paksaan yang baik.
Salah satu contohnya, penulis yang dikejar deadline menulis meskipun sedang tidak mood atau memang bukan sesuatu yang menarik baginya, jika tidak memenuhi deadline, bisa jadi sudah tak dianggap penulis professional
Ketiga
Pengalamanku saat menemukan kebuntuan hendak menulis apa, maka jalan lain yang bisa aku lakukan adalah memulai menulis sesuatu yang sederhana, menulis yang mudah bagi kita untuk kita tulis, contohnya, “Ani Pergi ke Pasar” lalu deskripsikan hal tersebut dengan semampu kita. sekreatif pikiran kita mempermainkan pena di tangan kita. Ohya, fungsi judul bagi kita itu apa sih? Nah salah satunya untuk ini. Dan, kalau masih ingat dengan 5W + 1H itu bisa menjadi alat bantu kita menserasikan otak dengan pena kita.
Keempat
Menulis dan membaca adalah saudara kembar. Jika engkau ingin mahir menulis sesuatu dengan baik dengan perbendaharaan kata yang lebih luas dan diksi yang luar biasa maka bukalah jendela duniamu dulu dengan membaca. Hakikatnya Menulis itu adalah pilihan, dibaca adalah akibatnya, jadi ada kausalitas disana, seperti yang aku ungkapkan tadi, mereka masih bersaudara.
Kelima
Jika masih dirasa belum ampuh trik-trik diatas. Mari kita beralih ke trik yang kelima. Semua orang bisa menulis, anak TK hingga Profesor pun juga suka menulis. Bagaimana cara mereka menulis? Bagaimana cara mereka mengawali tulisan dengan baik? Sederhana saja jawabannya, siapkan dirimu untuk menullis! Bukan yang lain!
Nah, dengan trik diatas jika memang benar-benar mau diterapkan dengan sungguh, maka aku yakin (insyaAllaah) kita akan mampu merealkan keabstrakkan isi pikiran kita. Tentu aku tak menafikan isi otak kita tak hanya berbentuk alphabetis, berbagai macam bentuk isi otak kita yang tak terbatas ruang dan waktu, otak kita akan tetap bekerja. Nah, maka dari fungsi dari menulis, menggambarkan isi otak kita hingga kita mampu memverbalkannya menjadi sesuatu yang nyata, berdimensi.
Ingatt! Meskipun raga kita telah gugur, daging dan darah kita yang hancur lebur, namun yakinlah buah pikiran kita tak akan terkubur!!
Salam Literasi
Semangat Keabadian!!

Surabaya, 26 Juni 2013
------====Jika engkau menemukan ketidakharmonisan judul dengan isi pembahasan dalam tulisan ini, aku katakan dengan segera, ENGKAU BENAR! Sejatinya tulisan ini lahir duluan daripada judulnya. Jadi bukan saudara kembar seperti diatas. Ketika aku bingung menemukan judul yang sungguh layak bertengger dipuncak teratas, aku putuskan aku tak ingin menyulitkan diriku dengan pemilihan judul yang serasi dengan isi tulisan. Namun bukan berarti aku hobi mengawurkan sesuatu yang sebenarnya tak layak. Akhirnya aku bisa!! Itu adalah sebuah puncak dari sebuah proses yang panjang. Tentu yang jika kita menilik jalan cerita mulai dari awal hingga akhir, kita pasti tahu, adegan yang menariknya dan yang bisa kita teladani adalah prosesnya. Bukan meniru hasil akhirnya. Hasil akhirnya adalah sebuah kepuasan, kemenangan menghadapi proses yang panjang. Jika tak ingin merasakan, Akhirnya aku bisa tentulah proses harus dijalani. Ada sebuah nilai kedisiplinan yang mengendap dalam proses yang perlu kita taati. akhirnya aku bisa, karena aku berani memulai dan mencoba dengan sungguh-sungguh!
 Tulisan ini muncul dari kepenatan saat mengerjakan tugas UAS HAPER, Hukum Adat dan HA Pidana dan Militer. Memang saat yang tepat untuk menulis adalah saat kita bertemu dengan kebosanan dengan apa yang sedang kita hadapi, awalnya ide untuk menulis tulisan ini tidak sengaja terpintas sekelebat saja, yang kemudian dengan semangat yang dipaksakan akhirnya kelar juga menulis ini meskipun pada awalnya juga dibumbui rasa pesimistis yang begitu dalam, aku katakan memang sungguh dalam. Tapi dengan keyakinan bahwa aku akan bisa merampungkan dengan baik, akhirnya itu bisa menjadi stimulan yang membuat aku istiqamah dengan tulisanku kali ini. Memang berbeda dengan tulisan-tulisan cerpenku yang tak kunjung selesai dan masih menggantung rapi disana.
Bisa jadi tulisan ini menjadi oase ketika tiupan angin panas serba kehausan tidak kunjung muncul didepan mata yang akhirnya orang akan berbalik badan dan melenyapkan kedahagaannya dengan terpuji (kira-kira maksudnya apa ya? ^_^) . Akhirnya, tulisan ini menjadi bukti aku mampu juga membuat sebuah ide yang tak pernah terpikirkan sebelumnya menjadi nyata didepan mata.
MAN JADDA WA JADA!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Ceritaku Hari Ini. Update

Ponorogo Punya Cerita (19 Desember 2014)

Cinta Dalam Diam ; Romantisme Cinta Ala Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah