Campur Tangan Tuhan
Entah bagaimana aku akan dapat menjelaskanya. Aku tak tahu sejauh mana
Tuhan itu berkehendak kepada hambaNya. Apakah dia melepaskan begitu saja
hambaNya berperilaku sesuai hawa nafsunya atau memang itu sesuai kehendakNya?
Dalam sebuah ayat telah dijelaskan bahwa
“... Allah mengatur urusan
(makhluk-Nya)….”[1]
So, apakah Allaah itu mengatur urusan hambaNya yang baik-baik saja, atau
yang buruk juga? Saat hambaNya berbuat buruk apakah Dia lepas tangan dengan
tidak mengurusnya? Dia tidak mendengar do’anya yang menangis-nangis meminta
petunjukNya? Sehingga dia tetap tersesat di jalannya karena ketidakhadiranNya
dalam setiap do’a-do’anya yang dipanjatkan, lalu siapakah yang patut
bertanggungjawab?
Lalu adilkah ketika malaikat penulis amal baik boro-boro memblacklistnya
karena tidak ada jawaban Tuhan yang dia dapatkan? Tanpa mengetahui asal muasal
dia berbuat seperti itu? Ah, memang bukan tugas malaikat untuk menyelidikinya.
“ya Tuhan, tolong beri aku petunjuk yang terbaik bagi hambaMu agar tetap
berjalan di jalanMu, aku harus berbuat bagaimana menurut Engkau?”
Berkali-kali dia memohon do’a yang serupa di setiap munajatnya yang
panjang, air mata dia tumpahkan agar Tuhan mendengar dan segera menjawab
keluhannya
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya..."[2]
Begitulah ayat al Qur’an menyentil akal sehat kita yang
sedang sakit dalam menghadapi problema yang menghadang, aku sedang di uji
olehNya yang tentu Dia sangat tahu sekecil apa kesanggupanku menghadapinya.
Namun, ada hal yang ingin pertanyakan dalam hal ini, apakah Tuhan memberikan
ujian lalu lepas ‘tangan’? Meninggalkannya? Apakah Dia hanya hadir dalam setiap
hasil bukan pada proses? Entah hasil yang baik atau hasil yang buruk.
Kita sangat tahu, bahwa Dia Maha Tahu terhadap apa yang kita
lakukan, apa yang kita pikirkan,
“Dia mengetahui apa yang
ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang
kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”[3]
Lalu kenapa Tuhan membiarkan kita tersesat yang jelas-jelas kita tak tahu
harus berbuat apa! Hanya Dialah yang tahu jawabannya tapi mengapa dia lebih
menyukai kita lebih lama tanpa jawaban dariNya! Membiarkan kita
terombang-ambing dalam sebuah problema yang tak jelas ujungnya seperti apa? Siapakah
sebenarnya pemeran utama dalam drama hidup yang kita jalani ini? Apakah orang
lain yang mengambil kesempatan baik dalam hidup kita? Ataukah mereka yang
merebut kebahagiaan yang pernah kita miliki sehingga kita sendiri tak pernah
menjadi pemeran utama dalam kehidupan kita sendiri? Lalu dimanakah campur
tangan Tuhan dalam hal ini? Campur tangan dalam bentuk apa?
Dan aku masih bingung dengan takdir Tuhan. Sebuah pertanyaan
pernah aku ajukan, namun tak ada jawaban satupub yang bisa membuatku
benar-benar mengerti eksistensi takdir itu berada pada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Apakah takdir Tuhan itu terwujud dalam bentuk kolusi
manusia? Dan apakahharus diterima dengan segenap hati bahwa Tuhan itu memang
berkehendak seperti itu? Pemberontakan adalah bentuk ingkar terhadap
KekuasaanNya, benarkah?
“Sudahlah, nak! Hidup ini cuma sebentar, terima saja dengan
ikhlas, jalanilah apa adanya, takdir Tuhan ini pasti yang terbaik bagi kita
semua, yakinlah” kata seorang perempuan tua padaku di suatu pagi
Memang benar hidup hanya sementara saja, sesuai dengan apa
yang Dia katakan dalam kalamNya
“...seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur…”[4]
Wallaahu
a’laam
Komentar
Posting Komentar