My Facebook
Malam ini, tiba-tiba pengen nulis catataa...
Okeh, awali dulu yuuuukk
Bismillaahirrahmaanirraaahiiiimmm...
Assalamu'alaikum Warahmatullaaahi Wabarakatuh....
Yuppp...
Kali aku ingin menulis tentang Facebook, entah tiba-tiba pengen nulis tentangnya, tak dipungkiri di Facebookku banyak terekam meski perpotong, ada dia, kamu, mereka dan aku.
begini,
Menulis, entah itu membuat status, catatan, bahkan komentar yang kita buat di Facebook-selanjutnya disebut fesbuk, hakekatnya adalah sebuah usaha untuk menggambarkan diri kita di hari ini untuk 'dibaca' di masa yang akan datang! Bener, lho...!
Pernah denger gini, dengan melihat Fesbuk, seorang kita akan tahu bagaimana sedikit kepribadian yang dituangkan melalui tulisan yang kita buat, penunjang lainnya, foto-foto yang di share di album penyimpanan fesbuk di tahun lewat. Pun, tanpa bertanya teman kita sudah memberi jawabannya sendiri, sedang dimanakah dia, kerja apakah dia, sudah nikahkah dia, sudah wisudakah dia, contohnya.
Tapi ada juga fesbuker-pengguna fesbuk-yang pelit juga berbagi privasi hidupnya. Baginya, fesbuk cuma dibuat ajang iseng-iseng, nyari kabar temen, main game, atau sekedar punya-punyaan atau alasan lain yang sengaja mereka simpan. Tapi ada juga akun fesbuk palsu yang digunakan untuk saling hujat, saling mempertahankan argumen tentang agama, pemerintah, suku, yah, rasislah intinya. Banyak kok! Kadang lucu juga membaca komen-komen mereka yang kebanyakan akun-akun palsu, yaitu sebuah akun fesbuk yang khusus dibuat untuk 'perang kalimat' hujatan, cemoohan, kata kasar pun mudah kita jumpai di berita-berita yang di posting atau di fanspage oposisi pemerintah,cara mereka untuk menyiasati kabur dari lawannya dan UU ITE. Ckckckckkkk...
Lebih dari itu, Fesbuk bisa buat nyulik anak orang, nipu puluhan juta bahkan bisa buat alasan seseorang menghabisi nyawa orang lain... Sedahsyat itulah Fesbuk, maka bijak dan beretikalah berfesbuk...
*
Aku mengenal Fesbuk sejak tahun 2008/2009 kalau tidak salah, tapi baru membuat akun resmi di akhir tahun 2009 dan lebih intens fesbukan di tahun 2010.
Saat itu -bahkan hingga saat ini- tak banyak teman di list pertemananku. Tak lebih dari 350, itu karena aku memang jarang nambah teman. Bahkan lebih sering memutuskan pertemanan karena beberapa hal; dia suka posting bahasa alay, umbar kemesraan dengan pacar (paling jijik), postingannya lebih sering tak bermanfaat. Meski itu orang yang aku kenal, aku cuma ingin berandaku bersih dari postingan seperti itu. Selamatkan fesbuk kita!
Menurut sebuah research, 60% pertemanan dari total pertemanan di fesbuk seseorang adalah orang asing/orang yang tidak dikenalnya, itu dikarenakan ada yang hobinya sering nambah teman, kenal atau tidak yang penting ganteng/cakep/enak diajak ngobrol. Sebaliknya ada yang hobinya sering menerima pertemanan dari siapa pun bahkan yang tidak dikenal sekalipun, dan ada pula yang tidak memiliki kedua hobi tersebut dan memilih biasa, preventif dan selektif. Dan insya Allaah, 70-80% list pertemananku aku kenal, karena aku selektif banget menerima/menambah pertemanan, aku tak ingin beranda Fesbukku penuh, ramai dengan postingan asing dari orang yang tak kenal.
*
Meski kenal bukan berarti aku akan mudah berbagi komentar dan suka, tidak! Sejak 2010 hingga sekarang, aku merupakan silent reader, jarang komen dan suka. Berbagi komentar jika pertimbanganku memang harus komen, dan suka jika apa yang aku baca dan lihat menarik/lucu/dan syar'i. Paling benci jika lihat orang mengumbar maksiat, entah itu postingan dari pasangan abg labil atau postingan bodoh lainnya yang panen suka. Hey, tahukah kamu! Suka-mu kelak akan dimintai pertanggungjawaban, lho! Meski cuma Fesbuk, dosa dan pahala saling berebut tempat disini... Hati-hati, lho ya!
+ Ma'af ya temans, ini alasanku jarang komentar dan suka di postingan kalian :)
Fesbuk dan Sejarah
Hari ini, tepatnya malam ini, iseng-iseng efek terlalu lama tidur siang (12.30-14.45), aku membuka 'lembaran' postinganku di jelang akhir tahun 2013. Aku baru ingat -Juli -September 2013, waktu itu hatiku sangat sensitif sekali dengan amarah, dendam, dan hati yang hancur (duh, lucunya aku saat itu :D) karena tidak menerima akhir sebuah hubungan secara sepihak. Sampe' mbakku dan temanku harus meluangkan waktunya untuk menasehatiku yang saat itu lebih sering memojokkan diri dalam kesunyian, :)
Dan, eng ing eng... ajaibnya hingga hari ini, alhamdulillaah aku masih berbahagia, masih berkesempatan hidup, anugerah yang luar biasa bukan.
Dengan membaca ulang postingan kita di tahun-tahun yang lewat kita bisa tahu peristiwa apa saja yang telah terjadi pada kita, dan kita bisa juga tahu siapa saja yang dulu dekat dengan kita atau bahkan musuh kita. Oleh sebab itu, postinglah sesuatu yang bermanfaat, hal-hal yang penting khususnya bagi kita syukur-syukur pada orang lain juga. Sebab dengan menulisnya di Fesbuk, secara tak langsung kita mengarsipkan peristiwa dalam hidup kita yang kelak bisa membuat tersenyum saat kita membacanya, lhoh, tak percaya? Silahkan buktikan...
Eh, kalo menikah karena Fesbuk, bisa?
itu beneran, bisa... Asal jangan tiru model ala barat, ala petunjuk Rasulullaah saja...
Oke, akhirnya, jam menunjukkan pukul 11 malam lewat, saat mengakhiri penulisan catatan mingguan ini. Sebenarnya ingin mengulas buku Aang Efha awalnya, tapi mood membacaku lagi 'opname' beberapa hari ini, mohon kesembuhannya ya...
Key, mohon ma'af banyak kelirunya di beberapa tulisan, jika sempat aku edit, insya Allaah sebab kedua mata sudah mulai kehilangan kedigdayaannya dan terima kasih atas perhatiannya...
Selamat beristirahat
Sampai jumpa di lain catatan....
Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh...
Alhamdulillaahirrahmaanirraahiiimm...
Minggu, 06 September 2015
23.50 WIB
Ditulis via hape Samsung GT i5510
Okeh, awali dulu yuuuukk
Bismillaahirrahmaanirraaahiiiimmm...
Assalamu'alaikum Warahmatullaaahi Wabarakatuh....
Yuppp...
Kali aku ingin menulis tentang Facebook, entah tiba-tiba pengen nulis tentangnya, tak dipungkiri di Facebookku banyak terekam meski perpotong, ada dia, kamu, mereka dan aku.
begini,
Menulis, entah itu membuat status, catatan, bahkan komentar yang kita buat di Facebook-selanjutnya disebut fesbuk, hakekatnya adalah sebuah usaha untuk menggambarkan diri kita di hari ini untuk 'dibaca' di masa yang akan datang! Bener, lho...!
Pernah denger gini, dengan melihat Fesbuk, seorang kita akan tahu bagaimana sedikit kepribadian yang dituangkan melalui tulisan yang kita buat, penunjang lainnya, foto-foto yang di share di album penyimpanan fesbuk di tahun lewat. Pun, tanpa bertanya teman kita sudah memberi jawabannya sendiri, sedang dimanakah dia, kerja apakah dia, sudah nikahkah dia, sudah wisudakah dia, contohnya.
Tapi ada juga fesbuker-pengguna fesbuk-yang pelit juga berbagi privasi hidupnya. Baginya, fesbuk cuma dibuat ajang iseng-iseng, nyari kabar temen, main game, atau sekedar punya-punyaan atau alasan lain yang sengaja mereka simpan. Tapi ada juga akun fesbuk palsu yang digunakan untuk saling hujat, saling mempertahankan argumen tentang agama, pemerintah, suku, yah, rasislah intinya. Banyak kok! Kadang lucu juga membaca komen-komen mereka yang kebanyakan akun-akun palsu, yaitu sebuah akun fesbuk yang khusus dibuat untuk 'perang kalimat' hujatan, cemoohan, kata kasar pun mudah kita jumpai di berita-berita yang di posting atau di fanspage oposisi pemerintah,cara mereka untuk menyiasati kabur dari lawannya dan UU ITE. Ckckckckkkk...
Lebih dari itu, Fesbuk bisa buat nyulik anak orang, nipu puluhan juta bahkan bisa buat alasan seseorang menghabisi nyawa orang lain... Sedahsyat itulah Fesbuk, maka bijak dan beretikalah berfesbuk...
*
Aku mengenal Fesbuk sejak tahun 2008/2009 kalau tidak salah, tapi baru membuat akun resmi di akhir tahun 2009 dan lebih intens fesbukan di tahun 2010.
Saat itu -bahkan hingga saat ini- tak banyak teman di list pertemananku. Tak lebih dari 350, itu karena aku memang jarang nambah teman. Bahkan lebih sering memutuskan pertemanan karena beberapa hal; dia suka posting bahasa alay, umbar kemesraan dengan pacar (paling jijik), postingannya lebih sering tak bermanfaat. Meski itu orang yang aku kenal, aku cuma ingin berandaku bersih dari postingan seperti itu. Selamatkan fesbuk kita!
Menurut sebuah research, 60% pertemanan dari total pertemanan di fesbuk seseorang adalah orang asing/orang yang tidak dikenalnya, itu dikarenakan ada yang hobinya sering nambah teman, kenal atau tidak yang penting ganteng/cakep/enak diajak ngobrol. Sebaliknya ada yang hobinya sering menerima pertemanan dari siapa pun bahkan yang tidak dikenal sekalipun, dan ada pula yang tidak memiliki kedua hobi tersebut dan memilih biasa, preventif dan selektif. Dan insya Allaah, 70-80% list pertemananku aku kenal, karena aku selektif banget menerima/menambah pertemanan, aku tak ingin beranda Fesbukku penuh, ramai dengan postingan asing dari orang yang tak kenal.
*
Meski kenal bukan berarti aku akan mudah berbagi komentar dan suka, tidak! Sejak 2010 hingga sekarang, aku merupakan silent reader, jarang komen dan suka. Berbagi komentar jika pertimbanganku memang harus komen, dan suka jika apa yang aku baca dan lihat menarik/lucu/dan syar'i. Paling benci jika lihat orang mengumbar maksiat, entah itu postingan dari pasangan abg labil atau postingan bodoh lainnya yang panen suka. Hey, tahukah kamu! Suka-mu kelak akan dimintai pertanggungjawaban, lho! Meski cuma Fesbuk, dosa dan pahala saling berebut tempat disini... Hati-hati, lho ya!
+ Ma'af ya temans, ini alasanku jarang komentar dan suka di postingan kalian :)
Fesbuk dan Sejarah
Hari ini, tepatnya malam ini, iseng-iseng efek terlalu lama tidur siang (12.30-14.45), aku membuka 'lembaran' postinganku di jelang akhir tahun 2013. Aku baru ingat -Juli -September 2013, waktu itu hatiku sangat sensitif sekali dengan amarah, dendam, dan hati yang hancur (duh, lucunya aku saat itu :D) karena tidak menerima akhir sebuah hubungan secara sepihak. Sampe' mbakku dan temanku harus meluangkan waktunya untuk menasehatiku yang saat itu lebih sering memojokkan diri dalam kesunyian, :)
Dan, eng ing eng... ajaibnya hingga hari ini, alhamdulillaah aku masih berbahagia, masih berkesempatan hidup, anugerah yang luar biasa bukan.
Dengan membaca ulang postingan kita di tahun-tahun yang lewat kita bisa tahu peristiwa apa saja yang telah terjadi pada kita, dan kita bisa juga tahu siapa saja yang dulu dekat dengan kita atau bahkan musuh kita. Oleh sebab itu, postinglah sesuatu yang bermanfaat, hal-hal yang penting khususnya bagi kita syukur-syukur pada orang lain juga. Sebab dengan menulisnya di Fesbuk, secara tak langsung kita mengarsipkan peristiwa dalam hidup kita yang kelak bisa membuat tersenyum saat kita membacanya, lhoh, tak percaya? Silahkan buktikan...
Eh, kalo menikah karena Fesbuk, bisa?
itu beneran, bisa... Asal jangan tiru model ala barat, ala petunjuk Rasulullaah saja...
Oke, akhirnya, jam menunjukkan pukul 11 malam lewat, saat mengakhiri penulisan catatan mingguan ini. Sebenarnya ingin mengulas buku Aang Efha awalnya, tapi mood membacaku lagi 'opname' beberapa hari ini, mohon kesembuhannya ya...
Key, mohon ma'af banyak kelirunya di beberapa tulisan, jika sempat aku edit, insya Allaah sebab kedua mata sudah mulai kehilangan kedigdayaannya dan terima kasih atas perhatiannya...
Selamat beristirahat
Sampai jumpa di lain catatan....
Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh...
Alhamdulillaahirrahmaanirraahiiimm...
Minggu, 06 September 2015
23.50 WIB
Ditulis via hape Samsung GT i5510
Komentar
Posting Komentar