BUKTI KESERIUSAN

ini juga tulisan lama, sekitar tahun 2011 yang pernah aku posting di fesbuk, bentuk kegalauan kala itu,
semoga tak bosan membacanya.,..

Bismillahirrahmaanirrahiim...
menyambut kegelisahanku dan mencoba menuangkannya melalui tuts-tuts di keyboard di pagi buta. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya walau produk dari kegelisahanku ini memang tidak mempunyai nilai-nilai teladan yang porsinya bisa dibilang big size...
Lets Check it out....
-----------------------------------------------------
Ketika cinta datang, sambut dan verifikasilah...
mungkin akan berakhir indah jika engkau benar dalam memverifikasinya. Hari-haripun akan banyak variasi warna kehidupan yang memang Tuhan ciptakan untuk mengiringi hidup kita. Tapi sebaliknya akan didapat jika engkau salah dan kurang berhati-hati saat hendak memprosesnya lebih jauh lagi.
“JADIAN”
Saat proses verifikasi itu berlanjut dan telah ditemukan apa yang sebenarnya dicari, yaitu SALING MENCINTAI, maka seolah memang diharuskan ADA, ikatan baru pun telah terjalin dengan lafadz tertentu yang memiliki nilai historisnya tersendiri bagi sejarah cinta yang dijalin. Ini berarti telah ada ikatan dan seperti suatu kesepakatan dengan dilandasi benar-benar kesadaran yang timbul dari hati untuk saling perhatian, sayang, mencinta, peduli, dan keikhlasan tanpa paksaan untuk merawat dan menjaga ikatan yang belum legal di mata hukum negara, bahkan hukum Islam.
Nah, kalau dalam Islam ada yang namanya TA'ARUF, ta'aruf dalam istilah yang dapat dipahami adalah, perkenalan antara laki-laki dan perempuan yang mempunyai iktikad baik untuk menikah, perkenalan ini pun tidak sembarangan, ada pihak-pihak yang ikut menyertai, seperti orang tua, saudara, yang mungkin bisa dimaksudkan, proses ini tidaklah main-main, biar tidak disalah gunakan.
Orang tua adalah pihak yang begitu urgent dalam proses ini, ridho orang tua juga ikut menentukan apakah proses ini akan berlanjut atau cukup disudahi di meja keputusan saja.
Memang kelihatan sepele, tapi inilah pembuktian bahwa ada iktikad baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke SMA (Siap-siap jadi Manten Anyar).
Nah, seberapa pentingkah proses ini...?? Hanya pecinta yang mampu menjawabnya, bukan pak RT, RW, pak Hansip atau penjual bakso yang sering jadi langganan. Bahkan sepenting orang tua pun tak mempunyai andil besar dalam menjawab hal ini.
Apakah ada keinginan menjalin hubungan yang telah Tuhan titahkan dalam kalamNya??
Sejenak kita merenungi sejauh mana keseriusan kita dalam menjalin suatu hubungan. Niat awal kita seperti apa? Dan bagaimana kelanjutannya?
Wait and see...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Ceritaku Hari Ini. Update

Ponorogo Punya Cerita (19 Desember 2014)

Cinta Dalam Diam ; Romantisme Cinta Ala Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah